Menteri BUMN, Mustafa Abu Bakar, menyatakan kerja sama itu merupakan bagian dari upaya untuk menyukseskan SEA Games XXVI. Seperti yang diinstruksikan Presiden sebelumnya, kata dia, sukses SEA Games XXVI ada tiga, yaitu sukses penyelenggaraaan, sukses kejuaraan dan sukses ekonomi.
"Partisipasi BUMN ini adalah sukses untuk kejuaraan atau prestasi. Untuk mendukung kualitas para atlet sehingga perolehan medali dapat lebih baik," kata Abu Bakar. Rencana pemberian bantuan pembinaan atlet dalam bentuk sponsorship ini sebenarnya sudah didengungkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng sejak tahun 2009 silam, saat dia mendampingi kontingen Indonesia di SEA Games XXV Laos.
Kala itu, Andi menjanjikan agar setiap induk cabang olahraga dinaungi satu BUMN sebagai sponsor. Hal itu kemudian terealisasi saat ini. "Sebagai fasilitator, kami berusaha menjodohkan masing-masing cabor sesuai kebutuhan mereka masing-masing," katanya.
Secara khusus, melalui kesepakatan ini setiap BUMN akan mensponsori setiap kegiatan yang digelar induk cabang olahraga. Mustafa menambahkan bahwa secara lebih konkret akan terdapat bentuk kerja sama lain berbentuk promosi bagi atlet berprestasi untuk bekerja di BUMN sesuai keahlian mereka masing-masing. "Atlet berprestasi yang cocok jadi pegawai dan belum mempunyai pekerjaan akan kita tampung sesuai dengan keahlian," ujar Mustafa.
Beberapa contoh pembinaan yang dilakukan antara lain pembinaan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dipegang oleh PT Telekomunikasi Indonesia bersama dengan anak perusahaannya PT Telkomsel. Selain itu, ada PT Pertamina yang membina cabang bulutangkis, PT Pos Indoanesia yang membina tenis meja, serta PT Tambang Batubara Bukit Asam yang mendapat jatah membina sepak bola nasional.
Secara keseluruhan terdapat 37 BUMN yang turut serta dalam penandatangan nota kesepahaman. Masih tersisa beberapa cabang olahraga seperti berkuda, golf, serta sepatu roda yang belum dinaungi satu BUMN tertentu.