PALEMBANG - Batalnya Ali Imron, petinju andalan SEA Games asal Sumsel membuat tim petinju Sumsel hanya mampu meraih medali perunggu. Yuni Artika Mebel yang turun di kelas 64 kg akhir mempersembahka perunggu setelah kalah dari petinju asal Jakarta.
Sementara enam petinju lainnya harus mengakui keunggulan para petinju dari provinsi lainnya yang lebih unggul stamina. Seperti Rini Tess misalnya unggul dalam perolehan angka, namun menjelang ronde akhir dia tidak dapat melanjutkan pertandingan karena kehabisan stamina, sehingga wasit harus menghentikan pertandingan. Begitu juga dengan petinju lainnya seperti, Nenang, A Tolu Waruwu, Dakosta dan Rois.
Menurut Tim Monitoring Tinju KM Syafarudin, kegagalan para petinju Sumsel yang kini tergabung dalam program Sumsel Bangkit dan Reguler Terarah ini, akan segera dikaji. Untuk sementara rata-rata petinju Sumsel memang kalah stamina di banding atlet dari provinsi lain."Mereka sebenarnya mampu bersaing untuk teknik, tetapi kalah dalam stamina, hal ini menjadi catatan ke depan untuk diperbaiki," urai Syafarudin.
Menanggapi ini Ketua KONI Sumsel H Muddai Madang melalui Wakabiro Humas KONI Sumsel, H Asdit Abdullah mengatakan, akan memberikan perhatian untuk peningkatan stamina, terutama pemenuhan gizi atlet, sparing patner, serta program latihan bagi para atlet.
"Ke depan atlet ini harus mendapatkan pelatihan dan pembinaan lebih baik lagi, terutama untuk diperhatikan kekuatan stamina, gizi dan sparing patner," urainya.