SEA GAMES
JAKARTA (Suara Karya): Guna menghidupkan koordinasi dalam persiapan SEA Games XXVI 2011, Satuan Pelaksana Program Indonesia emas (Satlak Prima) memanggil para pelatih dan manajer seluruh cabang olahraga, Rabu (25/5).
Tujuan pemanggilan itu tak lain untuk mendapatkan gambaran pasti sudah sejauh mana persiapan yang dilakukan dalam upaya pemenangan SEA Games yang akan berlangsung 11-22 November mendatang itu.
Komandan Satlak Prima Tono Suratman mengatakan, koordinasi ini perlu dibangun sebagai perbandingan dengan negara lain. Sebab, 11 negara lain yang akan terlibat dalam SEA Games juga sedang mempersiapkan diri, namun tidak semua melakukan try out, karena mereka memiliki fasilitas olahraga yang memadai.
"Singapura tidak melakukan try out karena mereka memiliki kolam renang yang kualitasnya setara dengan kolam renang untuk Olimpiade," kata Tono kepada pelatih dan Manajer SEA Games di Jakarta, kemarin.
Yang menjadi perhatian Tono dalam pertemuan kemarin tidak hanya masalah persiapan atlet, tetapi masalah kesehatan juga menjadi sorotan serius. Ia menilai, kesehatan merupakan salah satu syarat untuk meraih kejayaan. Hanya atlet yang sehatlah yang mampu bertanding maksimal untuk mencapai kemenangan.
"Di sini peran manajer sangat penting, termasuk memperhatikan masalah kesehatan atletnya, karena manajer itu adalah kepanjangan tangan dari satlak di setiap cabang. Bahkan, kalau Satlak berteriak siap satu kali, manajer harus bisa tiga kali. Artinya, para manajer betul-betul mengawal setiap program latihan yang dibuatnya bersama pelatih," kata Tono.
Lebih jauh Tono mengatakan, faktor penunjang untuk menciptakan atlet yang sehat, seperti nutrisi pada menu atlet, juga sangat perlu diperhatikan. Pasalnya, dalam beberapa kali peninjauan dan tes kesehatan ditemukan sejumlah atlet yang terindikasi mengidap penyakit.
Sekum Satlak Prima Hamidi menambahkan, pelatih dan Manajer SEA Games tidak perlu gelisah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh ke depan. Satlak Prima yang dibentuk sekarang ini tidak hanya bicara untuk lima tahun, tetapi berkelanjutan untuk beberapa tahun ke depan, termasuk kalau atlet sudah tidak berprestasi lagi.
"Mungkin selama ini banyak atlet yang gamang, setelah tidak menjadi atlet akan menjadi apa. Untuk menjawab pertanyaan seperti itu, Prima kini sudah membentuk yang namanya Wadah Bina Karier. Lembaga ini nantinya akan mengurus segala persolan yang dihadapi para pejuang olahraga nasional, termasuk masa depan atlet," ucap Hamidi.
Khusus menyangkut persiapan atlet SEA Games, Hamidi menganggap perlu adanya pelatih asing. Pelatih asing ini biasanya dapat membuat program yang baik, sekaligus bisa pula dimanfaatkan oleh pelatih lokal untuk mentransfer ilmu yang dimiliki pelatih asing. (Markon Piliang)