Becak Jadi Angkutan Atlet Selama SEA Games 2011

Taufik Wijaya - detiksport

Palembang - Bila selama ini angkutan becak "disingkirkan" apabila akan dilangsungkan event international, maka tidak di SEA Games XXVI. Becak-becak justru akan dimanfaatkan sebagai angkutan resmi di kawasan Jakabaring, Palembang.

Kebijakan yang diambil Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini mendapat respon positif dari penarik becak di Palembang. "Kami sangat senang mendengar kabar itu. Mudahan saja, aku terpilih menjadi penarik becak yang digunakan di Jakabaring nanti itu," kata Ramlan, seorang penarik becak di kawasan Plaju, Palembang, Selasa (08/03/2011).

"Senang nian kebijakan Pak Alex itu. Kalau bisa jumlah becaknya ditambah lagi, sebab penarik becak di daerah Seberang Ulu ini bae jumlahnya hampir ribuan," kata Ujang, rekan Ramlan.

Sebelumnya Alex Noerdin di hadapan Menteri Lingkungan Hidup (KLH) Prof Dr Gusti Muhammad Hatta MSi pada Rakor Regional Lingkungan se-Sumatera di Palembang mengatakan, becak dipilih karena sarana angkutan masyarakat Palembang yang bebas polusi dan unik, sehingga ada kesan etnik dan tradisional.

"Untuk moda angkutan di komplek Jakabaring, kita sengaja memilih becak dan sepeda," katanya.

Sedangkan Kadishub Sumsel Sarimuda MT menjelaskan akan ada 350 unit becak, ditambah 300 sepeda, yang akan disiagakan di kawasan venues SEA Games dan Wisma Atlet di Jakabaring. Selain sebagai transportasi bagi atlet menuju venues, juga sarana transportasi bagi atlet yang ingin berkeliling di Jakabaring.

Tentu saja, pengendara becaknya tidak sembarang orang tetapi haruslah pilihan dan lebih dahulu ditraining sehingga menjadi duta wisata Sumsel.

Kata becak sendiri berasal dari bahasa Hokkien, yakni be chia yang bermakna kereta kuda. Selain di Indonesia, kendaraan semacam ini ditemukan di banyak daerah di Asia. Kapasitas maksimal becak lazimnya adalah dua orang penumpang, tidak termasuk seorang pengemudi.



( tw / krs )