Ribuan Etnis Tionghoa Rayakan Cap Goh Meh di Pulau Kemaro

Taufik Wijaya - detikNews



Palembang - Ribuan warga Tionghoa di Palembang, termasuk dari Bangka-Belitung, Singapura, Malaysia, Jambi, dan Lampung, Selasa (15/02/2011) malam ini berkumpul di Pulau Kemaro merayakan Cap Goh Meh. Perayaan ini dipusatkan di Klenteng Hok Ceng Bio.

Ramainya orang merayakan Cap Goh Meh yang jatuh pada hari ke-15 atau hari terakhir dari masa perayaan Imlek di Pulau Kemaro, lantaran adanya legenda Siti Fatimah dan Tan Bun An, yang mana makam Siti Fatimah putri seorang pangeran di masa kerajaan Sriwijaya terdapat di dalam kelenteng tersebut.

Banyak etnis Tionghoa mempercayai dan memanjatkan doa di Pulau Kemaro, khususnya di depan makam Siti Fatimah, semua harapan bisa terwujud. Bahkan bila ada sepasang kekasih datang ke delta yang terletak Sungai Musi seluas 24 hektare, hubungan mereka akan langgeng.

Keramaian pengunjung di Pulau Kemaro mulai terasa sejak pukul 17.00 WIB dan diperkirakan akan berhenti sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Mereka datang menggunakan perahu tongkang dan perahu ketek dari dermaga 10 Ulu, dermaga 16 Ilir, atau dari kawasan eks pabrik Intirub Sei-Selayur Palembang.

Pada perayaan Cap Go Me yang juga disebut Yuanxi, Yuanye atau Shang Yuanjie, membuat Pulau Kemaro terang-menerang lantaran dihiasi ribuan lampion dan suara gaduh sebab berbagai pertunjukan ditampilkan seperti wayang orang, tanjidor, barongsai, lion, dan gup musik modern. Mereka yang datang ini juga termasuk kaum pribumi atau umat muslim. Mereka bukan untuk beribadah tapi menjadi berdagang makanan atau turut meramaikan suasana. Penjagaan oleh aparat polisi dalam perayaan ini sekitar 800 orang.

Tepat pukul 24.00 WIB, umat Budha yang dipimpin pengurus klenteng akan menyembelih seekor kurban berupa kambing hitam di depan makam Siti Fatimah. Selanjutnya ratusan ekor kambing lainnya disembelih. Seperti perayaan sebelumnya, daging kambing yang dikurban selama dua hari itu dimasak dan dimakan bersama para pengunjung.

Menurut kisahnya Cap Go Me pertama dirayakan pada 180 sebelum Masehi. Saat itu Tiongkok dipimpin kaisar Hanwudi pada masa Dinasti Han wilayah Barat. Dia naik tahta pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Guna merayakan penobatannya, sang kaisar kemudian memutuskan tanggal 15 bulan pertama sebagai Hari Raya Lampion atau Cap Go Me.

(tw/mok)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!